Translate

Jumat, 04 Mei 2012

Kemiskinan Itu Ujian Allah!


Punya pendidikan tinggi merupakan impian tiap orang. Tapi, bagaimana jika kemiskinan terus menghadang. Jangankan untuk biaya kuliah, buat makan saja susah.

Berikut ini penelusuran dan wawancara Eramuslim dengan seorang pemulung yang kini bisa terus kuliah di jurusan akuntansi di Pamulang, Tangerang. Mahasiswi berjilbab itu bernama Ming Ming Sari Nuryanti.

Sudah berapa lama Ming Ming jadi pemulung?

Sejak tahun 2004. Waktu itu mau masuk SMU. Karena penghasilan ayah semakin tidak menentu, kami sekeluarga menjadi pemulung.

Sekeluarga?

Iya. Setiap hari, saya, ayah, ibu, dan lima adik saya berjalan selama 3 sampai 4 jam mencari gelas mineral, botol mineral bekas, dan kardus. Kecuali adik yang baru kelas 2 SD yang tidak ikut.

***

Tempat tinggal Ming Ming berada di perbatasan antara Bogor dan Tangerang. Tepatnya di daerah Rumpin. Dari Serpong kurang lebih berjarak 40 kilometer. Kawasan itu terkenal dengan tempat penggalian pasir, batu kali, dan bahan bangunan lain. Tidak heran jika sepanjang jalan itu kerap dipadati truk dan suasana jalan yang penuh debu. Di sepanjang jalan itulah keluarga pemulung ini memunguti gelas dan botol mineral bekas dengan menggunakan karung.

Tiap hari, mereka berangkat sekitar jam 2 siang. Pilihan jam itu diambil karena Ming Ming dan adik-adik sudah pulang dari sekolah. Selain itu, bertepatan dengan jam berangkat sang ayah menuju tempat kerja di kawasan Ancol.

Setelah berjalan selama satu setengah sampai dua jam, sang ayah pun naik angkot menuju tempat kerja. Kemudian, ibu dan enam anak itu pun kembali menuju rumah. Sepanjang jalan pergi pulang itulah, mereka memunguti gelas dan botol mineral bekas.

Berapa banyak hasil yang bisa dipungut?

Nggak tentu. Kadang-kadang dapat 3 kilo. Kadang-kadang, nggak nyampe sekilo. Kalau cuaca hujan bisa lebih parah. Tapi, rata-rata per hari sekitar 2 kiloan.

Kalau dirupiahkan?

Sekilo harganya 5 ribu. Jadi, per hari kami dapat sekitar 10 ribu rupiah.

Apa segitu cukup buat 9 orang per hari?

Ya dicukup-cukupin. Alhamdulillah, kan ada tambahan dari penghasilan ayah. Walau tidak menentu, tapi lumayan buat keperluan hidup.

***

Ming Ming menjelaskan bahwa uang yang mereka dapatkan per hari diprioritaskan buat makan adik-adik dan biaya sekolah mereka. Sementara Ming Ming sendiri sudah terbiasa hanya makan sekali sehari. Terutama di malam hari.

Selain itu, mereka tidak dibingungkan dengan persoalan kontrak rumah. Karena selama ini mereka tinggal di lahan yang pemiliknya masih teman ayah Ming Ming. Di tempat itulah, mereka mendirikan gubuk sederhana yang terbuat dari barang-barang bekas yang ada di sekitar.

Berapa hari sekali, pengepul datang ke rumah Ming Ming untuk menimbang dan membayar hasil pungutan mereka.

Kalau lagi beruntung, mereka bisa dapat gelas dan botol air mineral bekas di tempat pesta pernikahan atau sunatan. Sayangnya, mereka harus menunggu acara selesai. Menunggu acara pesta itu biasanya antara jam 9 malam sampai jam 2 pagi. Selama 5 jam itu, Ming Ming sebagai anak sulung, ibu dan dua adiknya berkantuk-kantuk di tengah keramaian dan hiruk pikuk pesta.

Kalau di hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, keluarga pemulung ini juga punya kebiasaan yang berbeda dengan keluarga lain. Mereka tidak berkeliling kampung, berwisata, dan silaturahim ke handai taulan. Mereka justru memperpanjang rute memulung, karena biasanya di hari raya itu, barang-barang yang mereka cari tersedia lebih banyak dari hari-hari biasa.

Ming Ming tidak malu jadi pemulung?

Awalnya berat sekali. Apalagi jalan yang kami lalui biasa dilalui teman-teman sekolah saya di SMU N 1 Rumpin. Tapi, karena tekad untuk bisa membiayai sekolah dan cinta saya dengan adik-adik, saya jadi biasa. Nggak malu lagi.

Dari mana Ming Ming belajar Islam?

Sejak di SMU. Waktu itu, saya ikut rohis. Di rohis itulah, saya belajar Islam lewat mentoring seminggu sekali yang diadakan sekolah.

Ketika masuk kuliah, saya ikut rohis. Alhamdulillah, di situlah saya bisa terus belajar Islam.

Orang tua tidak masalah kalau Ming Ming memakai busana muslimah?

Alhamdulillah, nggak. Mereka welcome saja. Bahkan sekarang, lima adik perempuan saya juga sudah pakai jilbab.

***

Walau sudah mengenakan busana muslimah dengan jilbab yang lumayan panjang, Ming Ming dan adik-adik tidak merasa risih untuk tetap menjadi pemulung. Mereka biasa membawa karung, memunguti gelas dan botol air mineral bekas, juga kardus. Bahkan, Ming Ming pun sudah terbiasa menumpang truk. Walaupun, ia harus naik di belakang.

Ming Ming kuliah di mana?

Di Universitas Pamulang, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi S1.

Maaf, apa cukup pendapatan Ming Ming untuk biaya kuliah?

Jelas nggak. Tapi, buat saya, kemiskinan itu ujian dari Allah supaya kita bisa sabar dan istiqamah. Dengan tekad itu, saya yakin bisa terus kuliah.

Walaupun, di semester pertama, saya nyaris keluar. Karena nggak punya uang buat biaya satu semester yang jumlahnya satu juta lebih. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah semuanya bisa terbayar.

***

Di awal-awal kuliah, muslimah kelahiran tahun 90 ini memang benar-benar melakukan hal yang bisa dianggap impossible. Tanpa uang memadai, ia bertekad kuat bisa masuk kuliah.

Ketika berangkat kuliah, sang ibu hanya memberikan ongkos ke Ming Ming secukupnya. Artinya, cuma ala kadarnya. Setelah dihitung-hitung, ongkos hanya cukup untuk pergi saja. Itu pun ada satu angkot yang tidak masuk hitungan alias harus jalan kaki. Sementara pulang, ia harus memutar otak supaya bisa sampai ke rumah. Dan itu ia lakukan setiap hari.

Sebagai gambaran, jarak antara kampus dan rumah harus ditempuh Ming Ming dengan naik empat kali angkot. Setiap angkot rata-rata menarik tarif untuk jarak yang ditempuh Ming Ming sekitar 3 ribu rupiah. Kecuali satu angkot di antara empat angkot itu yang menarik tarif 5 ribu rupiah. Karena jarak tempuhnya memang maksimal. Jadi, yang mesti disiapkan Ming Ming untuk sekali naik sekitar 14 ribu rupiah.

Di antara trik Ming Ming adalah ia pulang dari kuliah dengan berjalan kaki sejauh yang ia kuat. Sambil berjalan pulang itulah, Ming Ming mengeluarkan karung yang sudah ia siapkan. Sepanjang jalan dari Pamulang menuju Serpong, ia melepas status kemahasiswaannya dan kembali menjadi pemulung.

Jadi, jangankan kebayang untuk jajan, makan siang, dan nongkrong seperti mahasiswa kebanyakan; bisa sampai ke rumah saja bingungnya bukan main.

Sekarang apa Ming Ming masih pulang pergi dari kampus ke rumah dan menjadi pemulung sepulang kuliah?

Saat ini, alhamdulillah, saya dan teman-teman UKM Muslim (Unit Kegiatan Mahasiswa Muslim) sudah membuat unit bisnis. Di antaranya, toko muslim. Dan saya dipercayakan teman-teman sebagai penjaga toko.

Seminggu sekali saya baru pulang. Kalau dihitung-hitung, penghasilannya hampir sama.

Jadi Ming Ming tidak jadi pemulung lagi?

Tetap jadi pemulung. Kalau saya pulang ke rumah, saya tetap memanfaatkan perjalanan pulang dengan mencari barang bekas. Bahkan, saya ingin sekali mengembangkan bisnis pemulung keluarga menjadi tingkatan yang lebih tinggi. Yaitu, menjadi bisnis daur ulang. Dan ini memang butuh modal lumayan besar.

Cita-cita Ming Ming?

Saya ingin menjadi da'i di jalan Allah. Dalam artian, dakwah yang lebih luas. Bukan hanya ngisi ceramah, tapi ingin mengembangkan potensi yang saya punya untuk berjuang di jalan Allah. (era muslim)
Read More..

Chris John mengaku memiliki teknik pukulan baru yang diberi nama "Dragon Fire Punch".

Juara dunia tinju kelas bulu WBA, Chris John, menargetkan menang Knock-Out (KO) atas petinju Jepang, Shoji Kimura, saat bertemu di Marina Bay Sands, Singapura, Sabtu 5 Mei 2012.

Chris John akan melakukan upaya mempertahankan gelar untuk ke-16 kali dengan bertarung melawan Kimura. Dan jelang pertarungan besok, petinju kebanggaan Indonesia itu berada dalam kepercayaan diri yang tinggi. Bahkan petinju berusia 32 tahun tersebut yakin menang KO atas Kimura.

Chris John mengaku memiliki teknik pukulan baru yang diberi nama "Dragon Fire Punch". Petinju yang memiliki rekor 46 menang (22 KO)-0-2 itu yakin pukulan barunya akan merobohkan Kimura.

"Saya menargetkan menang KO atau setidaknya TKO (Technical Knock-Out) melawan Kimura. Saya sudah melatih pukulan khusus dengan pelatih saya, yang saya sebut dragon fire punch, yang pastinya akan merobohkan Kimura. Ini adalah tahun Naga, dan saya adalah Sang Naga," ujar Chris John seperti yang dilansir Japan Today.

Kimura, yang dua tahun lebih tua dari Chris John, tidak ingin menyia-nyiakan pertarungan ini. Petinju dengan rekor 24 menang (9 KO)-4-2 itu yakin akan menjadi juara dunia kelas bulu WBA yang baru.

"Chris John menginginkan perang, mereka ingin pertarung yang maju untuk bertarung. Saya adalah petarung sejati. Salah satu dari kami akan KO, pertarungan ini tidak akan berlangsung lama. Saya akan menjadi juara baru," papar Kimura.

Para pertarungan besok, petinju Indonesia lainnya, Daud Yordan juga akan tampil menghadapi petinju Filipina Lorenzo Villanueva. Keduanya akan memperebutkan juara dunia kelas bulu International Boxing Organisation (IBO). ( viva news)
Read More..

Gempa dan tsunami menimbulkan efek lain yang tidak diduga sebelumnya


Habitat yang lama terlupakan dan kebangkitan spesies yang tidak pernah terlihat selama bertahun-tahun menjadi efek bencana alam yang diidamkan. Peneliti menemukan keinginan itu di pasir pantai pusat utara Chile.

Setelah gempa 8.8 SR dan tsunami pada 2010 yang menimbulkan kondisi mengenaskan, ada sisi lain muncul dari bencana ini. Studi mengungkapkan masalah yang ditimbulkan kenaikan permukaan laut yakni gejala besar perubahan iklim.

Peneliti dari Universitas de Chile Austral dan UC Santa Barbara Marine Science Institute (MSI) mampu mendokumentasikan dampak ekologi sebelum dan sesudah bencana alam tersebut. Hasil temuan ini dimuat pada jurnal PLoS ONE.

Hasil mengejutkan dari penelitian kolaborasi ini menunjukkan potensi dampak bencana alam pada pasir pantai di seluruh dunia.

"Anda sering berpikir gempa menyebabkan kehancuran total. Dengan tambahan tsunami menjadi bencana yang mengancam ekosistem. Seperti yang diharapkan, kami melihat tingkat kematian yang tinggi pada kehidupan pasang surut di pantai dan pesisir berbatu. Tapi, perbaikan kondisi ekologi pada pantai berpasir sangat menakjubkan," urai peneliti biologi MSI, Jenifer Dugan.
Gempa membuat habitat yang hilang di pantai berpasir muncul kembali. Tanaman kembali tumbuh di tempat yang telah lama kosong.

"Ini bukan respon ekologi yang Anda duga dari gempa bumi besar dan tsunami," ujar Dugan seperti dimuat pada laman Eureka.org.

Dengan dukungan Fondo Nacional de Desarrollo Científico y Tecnológico di Chile dan program Penelitian Jangka Panjang Ekologi Pesisir Santa Barbara, peneliti dapat melihat perubahan yang terjadi di pantai Santa Barbara dan Chile. 
Read More..

Indonesia, Negara Terjorok ke-19 di Dunia

 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, menargetkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada 2015 mencapai 10,5 juta orang. Khusus Bali, targetnya mampu mendulang empat juta wisatawan asing. 

Jumlah tersebut meningkat sekitar 500 ribu dibandingkan target kunjungan wisatawan asing pada 2012 yang mencapai 3,5 juta orang. “Mengingat saat ini Bali punya segalanya untuk pariwisata, yang branding-nya sudah internasional,” kata Mari Elka, di Bali, Kamis, 12 April 2012.

Mari mengungkapkan bahwa penilaian pariwisata Indonesia secara internasional masih cukup buruk. 

Untuk daya saing pariwisata, Indonesia menempati peringkat ke-74 dari 139 negara. Infrastruktur ada di peringkat ke-90. Kebersihan ada di peringkat ke-120, yang artinya terjorok di urutan ke-19. “Daya saing sumber daya alam kita urutan 17 di antara 139 negara,” ucap Mari.

“Ini penting, kenapa angka-angka ini saya beber, agar mendapat perhatian oleh pemerintah daerah. Saya lihat soal kebersihannya, dari airport dan jalannya harus mendapat perhatian serius,” tuturnya. 

Mari meminta kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota se-Indonesia melakukan pembenahan terhadap hal-hal yang membuat Indonesia tertinggal dibanding negara lain. 

Semua itu penting karena menunjang sektor pariwisata yang mampu menyediakan lapangan kerja sekitar tujuh persen. Pariwisata juga mampu memberikan devisa secara nasional di urutan kelima, setelah tambang, minyak, batu bara, dan lainnya. ( viva news)
Read More..

Militer AS Ungkap Surat-surat Osama bin Laden


Setahun setelah Osama bin Laden tewas dihabisi oleh peluru pasukan khusus AS, Navy SEAL, di Pakistan, para pejabat keamanan dan pakar terorisme AS masih menyelidiki seluk beluk kehidupan pimpinan jaringan al-Qaeda itu.

Stasiun berita BBC menyatakan militer AS baru saja mempublikasikan 17 dokumen milik Osama. Dokumen itu disita saat aksi penyerangan rumah Osama di Kota Abbottabad 2 Mei 2011. Rangkaian dokumen itu berupa email dan surat biasa dengan total 175 halaman ditulis dengan bahasa Arab dari September 2006 hingga April 2011, sebulan sebelum dia tewas. Tidak semua dokumen mengungkapkan siapa penulis dan penerimanya. 

Diantara surat-surat yang dipublikasikan itu terungkap betapa gusarnya Osama atas ulah para anak buahnya yang menewaskan sesama Muslim dalam sejumlah serangan teror. Dia mengingatkan agar serangan mereka tetap terfokus kepada AS dan jangan sampai membunuh anak-anak dan perempuan.

"Bin Laden terganggu oleh tidak becusnya para pengikut al-Qaeda, seperti gagal meraih dukungan publik, kampanye media yang tidak beres, dan perencanaan operasi yang buruk sehingga menimbulkan korban ribuan umat Muslim," kata Letnan Kolonel Liam Collins, direktur Combatting Terorrism Center yang turut meneliti dan membuat laporan mengenai dokumen Osama, seperti dikutip oleh Reuters.

"Salah satu temuan menakjubkan dari surat-surat itu adalah frustrasinya Osama atas kelompok-kelompok Jihad regional. Dia tampak kesulitan menerapkan kendali atas aksi para pengikutnya dan juga atas pernyataan publik yang mereka buat," Collins melanjutkan.  

Dalam suatu surat tak tertanggal tahun 2010, Osama meminta disiapkan dua tim. Satu di Pakistan dan lainnya di sekitar Bagram, wilayah di Afganistan yang menjadi pangkalan militer AS dan NATO.

Osama menugaskan mereka mengintai dan menyerang pesawat yang membawa Presiden AS, Barack Obama, maupun Jenderal David Petraeus, yang saat itu jadi panglima militer AS dan NATO di Afganistan. Rencana itu akhirnya gagal terlaksana.

Al-Qaeda sengaja tidak mengincar Wakil Presiden AS, Joe Biden. Perhitungan Osama, bila Obama dihabisi, Biden tidak akan sepenuhnya siap menggantikan dia sehingga membawa AS kepada krisis. Namun, bila berhasil membunuh Jenderal Petraeus, maka akan mengubah situasi perang.(viva news)

Read More..